Minggu, 24 Februari 2008

Panggil Aku Chandrawinata......

PANGGIL AKU CHANDRAWINATA

oleh : jufri said

Dua hari lagi aku ultah yang ke 17, Senang akhirnya aku menanjak dewasa. Banyak sekali pertanyaan demi pertanyaan yang akan di jawab oleh kakek yang selama ini menjanjikan jawaban yang akan ku tanya sejujur jujurnya.

Karena begitu banyak hal yang sangat berbeda aku alami selama ini.
Panggil aku chandrawinata terlahir sebagai gadis kecil yang lugu aku nggak bisa kemana mana.

Seumur hidupku aku terkena penyakit “Stamina” kata kakek yang mengharuskan aku minum obat setiap hari di sepanjang umurku hingga kini.
Ibuku yang berkewarganegara asing itu meninggal ketika melahirkan aku dan ayah ku menyusul setahun kemudian otomatis aku di pelihara oleh kakek yang pensiunan ABRI.
Ayah merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan aku memiliki seorang paman, Pamanku itu tidak tinggal di sini hanya aku dan kakek dan seorang pembantu yang menemaniku.


Tak terasa waktu begitu cepat, Siang ini setelah pulang sekolah beberapa teman udah pada ngantri langsung ke rumahku.Mulai dari teman sekolah hingga teman les dan beberapa tetangga yang seusia.
Aku tidak mengadakan pesta yang meriah hanya makan siang aja.
Di depanku udah ngumpul semua teman teman yang mendukungku serta di sebelahku ada kakek yang dengan setia menemaniku.
Di ujung pintu ada beberapa sahabat sahabat baikku yang sedang membawa black forest kue kesukaanku tentunya dengan lilin angka 17.

“Tiup lilin nya …Tiup lilin nya…”kata mereka begitu semangatnya.akhirnya lilin tersebut kutiup dan aku berdoa dalam hati semoga segala keinginanku terjawab.
Kakek adalah orang pertama yang mendapat suapan kue dari ku selanjutnya beberapa teman mengucapkan selamat ulang tahun.
“Selamat ulang tahun yah Wina….” Ujar Wawan sambil menyalamiku, Wajahku langsung memerah di beberapa tempat ada rasa gembira dan sepertinya inilah cowok idamanku.
“Thanks wawan…”jawabku


Satu persatu teman temanku pamit mundur mungkin udah pada kekenyangan, yah iyalah anak sekolah zaman sekarangkan kalau udah siap makan yah pada pulang.
Aku nggak berharap banyak pada temen temenku bagiku kado bukan tujuan utamaku dan aku udah ngomong kalo nggak boleh bawa kado tapi masih ada aja yang bawain… yah akhirnya di terima juga.

Malam ini ,malam yang aku tunggu, udah beberapa tahun belakangan ini aku terus menantikan malam ini.
Begitu banyak pertanyaan demi pertanyaan yang harus kakek jawab untukku.
Kakek keluar dari kamar dan sekarang ia udah di depanku,Wajah nya yang keriput dan mata yang sendu membuat ku makin bertanya apa isi kotak yang di bawa oleh kakek.
Wajahnya nampak sedih ada beberapa butiran air mata yang keluar dan menetes di matanya.
Aku nggak tau apa yang bakal terjadi dan apa serta gimana.
Aku semakin nggak ngerti sekali.

“Ini kotak yang di titipkan Ibu dan Ayah mu Wina…Kakek udah berjanji pada mereka bakal memberikan kotak ini ketika kamu berumur 17 tahun. Ujar kakek.
“makasih kek ..tapi aku mau Tanya sesuatu ama kakek, karena kakek udah janji bakal menjawab seluruh pertanyaanku…Jawabku sambil mengeluarkan secarik kertas yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan aku tanyakan.
“nggak usah wina…di kotak ini semua ada jawaban yang bakal kamu tanyakan…Pergilah kamu ke kamar dan bukalah kotak itu di kamar kamu.
“makasih kek….”jawabku kali ini sambil berjalan dengan kotak di tangan kiri ku aku menuju kamar.


Aku lega ternyata isinya cuman 1 keping cd. aku fikir beberapa aksesoris yang bakal di wariskan dari ibuku, Ternyata bukan…kali in aku salah tebak…
Segera kuputar cd tersebut di kamarku.
Menit pertama aku hanya ucapan selamat ulang tahun dari kedua orangtuaku, yah cukup terharu .. namun di menit berikutnya…..

"APA INI BENAR...??????????
"TTIIIIDAAKKKKKKK……KENAPA HARUS WINA…….??///
"KENAPA..? KENAPA..?
"ASTAGFIRULLAH YA ALLAH…..
"AKU TIDAKKKK TERIMAAA..
"TIDAAAAKKKKKKKK
"TIIIIIDAAAAAAAAAAAAAAKK
"TIDAKKKKKKKKKKKKKKKKK
"TIDAKKKKKKKK………


“Maafin kakek …..karena kakek nggak memberitahumu dari dulu……”ujarnya dengan nada bersalah.
“tidak apa apa ….jawabku sambil memeluk kakek.
Tangisku tak dapat di bendung.pelukan hangat kakek mendinginkan kalbuku.
Dia adalah satu satunya yang tertinggal buatku.
“itu di minum obat ARV nya tanya kakek sambil melepaskan pelukan ku.
Aku segera ke kamar untuk minum obat.hari ini memang aku tidak ke sekolah.
Bagaimana mungkin aku ke sana sementara mataku masih sembab karena aku terus menangis sepanjang malam.
Kamarku berantakan karena aku nggak bisa membendung emosiku malam itu.

Apa yang akan kulakukan untuk masa depanku?
Apa aku menerima cintanya Roni? Bagaimana kalau teman temanku tau aku terinfeksi virus ini..?
Pertanyaan demi pertanyaan terus hadir dan berkeliling di benakku?

Pantesan kakek begitu perhatian padaku, Aku teringat di saat aku jatuh dari pohon, Kakek langsung membawaku ke Dokter keluarga.
Nampak dari wajahnya seperti nya Ia begitu khawatirnya padaku.
Aku juga masih teringat, Entah kenapa aku tiba tiba lemas setelah bermaen petak umpet bersama teman temanku dan aku terjatuh pingsan nggak sadarkan diri.
Kini aku sudah tau jawaban nya.

Pulang sekolah ini aku ada janji dengan kak Wilda, salah satu volunteer yang waktu itu lagi pameran di sebuah mall dan kak Wilda itu bekerja di sebuah LSM tentunya.
Banyak pertanyaan yang aku akan ajukan pada kak Wilda.
Akhirnya aku sampai juga di sebuah rumah, sepertinya merangkap menjadi kantor.
Kak wilda udah lama menanti ku.dengan senyumnya yang sangat manis dan ramah aku banyak di beri informasi ttg HIV/AIDS.
Sepertinya kak Wilda mau mengenalkanku pada sahabatnya yang juga masih SMU itu.
Aku hanya tersenyum malu mungkin kak Wilda ingin menjelaskan bahwa semua kalangan juga bisa andil di LSM ini.

“Kenalkan ini Roni……”ujar kak Wilda seraya menatapku
“sss…aa yaa..Chandrawinata…atau Wina…”sapaku sambil menatap cowok tersebut.
Jantungku serasa berhenti.Dia kan Roni teman sekolahku. Kami sama sama terkejut.Ternyata dia udah lama aktif di LSM ini disebabkan abangnya yang terinfeksi.
Aku hanya terdiam dan tak mau banyak bicara.
Waktu ku udah habis.kakek pasti kebingungan mencariku dan aku harus pulang karena udah sore banget.
Sebelum pulang Roni menitipkan surat buatku, Mungkin surat cinta.
Apa yah isinya…
Di kamar aku membuka surat itu…



WINA…..
Ini bukan kali pertama kamu menangis
Ini bukan kali pertama kamu pingsan
Ini juga bukan pertama kalinya kamu terdiam dan terpaku di kelas.

Aku tau apa yang kamu rasakan detik ini
Ada butiran embun ….
Ada butiran cinta….
Ada butiran Asa
Yang aku tak tau kemana akan kamu bawa…Wina..?

Wina…..
Taukah engkau…
Hatiku takkan bisa kuberdusta..
Cinta ini memang hanya untuk dirimu
Dan tak mungkin kulepas dirimu sendiri
Dengan beribu masalah yg menantimu


Aku tak ingin merasa Bahagia sendiri..
Tanpa kamu di sisiku
Takkan ku buang waktu ku tanpa cintamu
Terima kasih telah menerima cintaku..


Roni.

Tidak ada komentar: